Nama :
Rahmat Panji Ramadan
Kelas :
Teknik Mesin 2D
NIM :
13.1.03.01.0141
1.
Mesin Gerinda
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda
kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda
dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat
juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan,
merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut,
menyiapkan permukaan benda kerja
untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan
sekitar 11.000 – 15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda yang
merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang
sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan
untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan
untuk memotong.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk
menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang
sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti
kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi
sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam,
perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan
mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang
lebih besar.
2.
Macam-macam batu gerinda
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya,
berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
a. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
b. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti
cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
c. Dish grinding wheels, untuk
melakukan penggerindaan profil pada cutter.
d. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun
material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami
proses heat treatment.
e. Cylindrical grinding wheels, untuk
melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga
mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu
mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat
warna merah muda, putih dan hijau.
3.
Bagian-bagian
Mesin Gerinda
Bagian
badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai
peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan
menopang kepala rumah spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum yang dikencangkan pada meja ini.
Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum yang dikencangkan pada meja ini.
a.
Power
Transmission, Power Transmission gerinda
dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran. Power Transmission
gerinda berupa spindle.
b.
Point Of
Operation, Point Of Operation gerinda ini merupakan
bagian mesin yang dirincang untuk mengasah atau mengikis benda kerja.
c.
Pelindung
yang Dapat Diatur, Pelindung ini adalah safety glass,
di mana dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian
wajah dari percikan api.
d.
Heavy
wheel guard, Heavy
wheel guard bertujuan untuk melindung geindapada saat berputar dan merupakan
pelindung tetap.
e.
Meja Benda, Meja benda bertujuan untuk
mengontrol benda pada saat penggerindaan dan mempengaruhi hasil dari
penggerindaan.
4.
Bagian-Bagian dari Roda Gerinda
Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
a. Abrasive berfungsi sebagai
pemotong/pengasah.
b. Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran
abrasive selama pemotongan.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau
pori-pori dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda
gerinda dalam pengasahannya.
Aksi Potong (pemotongan).
Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat
beribu-ribu butiran tajam. Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan
dipertemukan dengan benda kerja, akan memotong beram-beram yang kemudian
menjadi merah dan panas karena gesekan yang keras.
4.1.
Bahan Asah/Pengasah.
Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium
oxide, boron nitride dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang
digunakan sampai sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam kekerasan
dan kerapuhan, mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda :
a.
Amril adalah kristal
dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase campuran yang
bermacam-macam.
b.
Corundum adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat
kemurniannya. Amril dan corundum sebagian besar digunakan dalam pembuatan
kertas pengasah dan kain pengasah.
c.
Silicon
carbide adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat dari dapur
tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam pada temperatur 2000°C.
Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal yang banyak.
Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.
d.
Alumunium oxide yang mula-mula berasal dari bauksit,
juga dibuat dalam dapur tinggi listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ±
2100°C. Batangan-batangan dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi
butiran-butiran kecil.
e.
Boron nitride adalah hasil produksi buatan General
Electrik Corp. Barang tersebut mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras
seperti silicon carbide, suhunya stabil hingga 1400°C.
f.
Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan
sekarang ini dibuat untuk pembuatan proses industri.
4.2.
Perekat
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah
bersama-sama dan melengkapi roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada
beberapa tipe perekat yang digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan
tersendiri :
a.
Vitrified bonds adalah suatu campuran dari tanah liat,
feldspar dan kwarsa dicampur pada suhu kira-kira 1100° – 1350°C. Roda gerinda
ini sensitif terhadap hentakan dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau
dingin dan tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini
tidak dibuat dalam bentuk yang tipis seperti roda gerinda untuk memotong karena
tidak dapat menerima beban dari samping. Perekat ini dicampur dalam
bermacam-macam persentase yang baik sehingga mendapatkan bermacam-macam
tingkatan. Kepadatan dari roda gerinda dapat dengan mudah ditentukan oleh
proses “vitrified”.
b.
Silicate
bonds (mineral bond) Komponen ini
digunakan silicate dari soda (water glass). Oksida seng ditambahkan sebagai
bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah dan perekatnya dipadatkan
didalam cetakan besi dan dibakar pada temperatur 260°C selama 2 – 4 hari.
Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah lebih mudah lepas dari pada
vitrified bond dan roda gerinda ini disebut “pulder acting” yang digunakan
khusus untuk mengasah alat-alat potong.
c.
Shellac
bonds (organik bond) Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3 mm atau
kurang. Serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan
dipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah. Campuran
ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk pengerjaan
halus dan ketahanan terhadap panas rendah.
d.
Rubber
bonds (organik bond). Untuk
membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan sulfur sebagai komponen
pemanas. Roda gerinda
ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.
e.
Synthetic resin bond bakelite adalah salah
satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda potong yang tipis.
Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan kerak-kerak besi
tuang dan menggerinda las.
5.
LANGKAH KERJA PENGGUNAAN MESIN GERINDA
Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan
proses pemotongan benda kerja. Pisau atau alat potong gerinda adalah ribuan
keping berbentuk pasir gerinda yang melekat menjadi keping roda gerinda.
Proses penggerindaan dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar
menggesek permukaan benda kerja. Kecepatan kerja dalam kerja gerinda
bukan faktor utama, hasil akhir dalam bentuk dan ketepatan ukuran lebih
diutamakan. Dua operasi penggerindaan yang akan dijelaskan adalah kerja gerinda
permukaan dan kerja gerinda silinder luar dan dalam.
Urutan kerja gerinda umumnya adalah sebagai berikut :
a. Pemahaman
gambar kerja
b. Pencekaman
benda kerja
c. Pemeriksaaan
air pendingin
d. Pemeriksaan
ketajaman roda gerinda
e. Pengaturan
putaran
f. Penyetelan
panjang langkah dan dalamnya pemakanan
g. Pemeriksaan
penggerindaan (jalan kosong)
h. Penggerindaan
benda kerja
i. Pemeriksaan
hasil gerinda
Syarat utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan roda gerinda ialah :
a. Sifat fisik dari material yang akan
digerinda mempengaruhi pemilihan dari bahan asah. Gunakan roda gerindaalumunium
oksida untuk material-material berkekuatan tarik yang tinggi. Seperti
contoh baja karbon, baja campuran, baja kecepatan tinggi, besi tempa, perunggu
dll. Gunakan roda gerinda silicon carbideuntuk material
berkekuatan tarik yang rendah. Contoh besi kelabu, kuningan, alumunium,
tembaga, granite, karet, kulit dan lain – lain. Gunakan roda gerinda
keras untuk material yang lunak dan gunakan roda gerinda lunak untuk material
yang keras. Bila menggerinda material keras, butiran-butiran lebih cepat tumpul
dari material lunak, maka lunaknya perekat diperlukan untuk memudahkan
butiran-butiran membelah atau meninggalkan roda gerinda dengan tujuan
memunculkan butiran-butiran baru sebagai penggantinya. Material lunak
kurang cepat penumpulan butiran-butirannya. Perekat kuat memungkinkan
pemegangan butiran-butiran lebih lama.
b. Banyaknya material yang dihilangkan dan
hasil akhir yang diminta mempengaruhi pemilihan dari ukuran butiran, struktur
dan tipe perekat. Gunakan roda gerinda yang kasar dan berpori-pori untuk
pemakanan banyak. Gunakan roda gerinda berbutiran halus untuk
penyelesaian yang baik. Gunakan roda gerinda berbutiran kasar untuk material
liat dan berbutiran halus untuk material keras. Disini kecepatan produksi
bukan faktor yang penting, gunakan roda gerinda elastis untuk penyelesaian yang
terbaik.
5.1. Menggerinda Permukaan
Menggerinda permukaan adalah mengerjakan penggerindaan
pada permukaan yang lurus. Jenis gerinda permukaan antara lain :
a. Memotong atau menipiskan permukaan yang
panjang dan gerinda bentuk. Benda kerja diletakkan pada meja mesin yang
diikat dengan magnit. Roda gerinda dipasang pada poros yang letaknya
horizontal. Pamakanannya bergerak menurun dan diatur antara 1/1000 sampai
5/100 mm setiap gerak pemakanannya.
b. Gerinda permukaan lainnya adalah menggerinda
benda kerja yang dipasang pada kepala tetap (cekam), dan diantara dua senter.
Untuk benda kerja yang dijepit antara dua senter, dapat menggunakan permukaan
depan roda gerinda. Agar permukaan benda kerja rata, permukaan depan roda
gerinda di truing minimum 1 derajat kearah pusat sumbu.
5.2. Menggerinda
silinder
a. Menggerinda silinder luar.
Dilakukan dengan gerak memanjang untuk
benda kerja panjang, dan gerak tegak lurus untuk benda yang tebalnya tidak
melebihi tebal roda gerinda. Gerak tegak lurus juga dilakukan untuk
gerinda bentuk.
b. Menggerinda silinder dalam.
Dilakukan sesuai posisi benda kerja,
yaitu benda kerja dapat berputar misalnya bentuk ring, pelana (bush), dan benda
kerja tidak dapat berputar, misal bentuk jig dan dies.
6.
KESELAMATAN KERJA
Alat Keselamatan
Alat – alat keselamatan yang diperlukan selama
menggunakan mesin gerinda adalah sebagai berikut :
a. Masker, digunakan untuk melindungi pernafasan kita
pada saat melakukan penggerindaan, terutama pada saat melakukandressing.
b. Kacamata, untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan
debu pada saat penggerindaan.
c. Bevel protector, alat yang digunakan untuk
mengukur sudut pada alat potong setelah melakukan penggerindaan.
d. Surface plate, alat yang digunakan untuk melihat
kerataan atau ketinggian pada mata cutter, berupa alat yang mempunyai permukaan
sangat rata dan halus.
e. Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah dimensi, biasanya
dipakai untuk membuat pahat ulir.
f. Dresser, merupakan batu diamond yang
digunakan untuk membersihkan batu gerinda yang kotor.
g. Kunci “L” dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat
potong yang akan digerinda.
Hal-Hal yang Perlu Di Perhatikan
Selama roda gerinda berputar, posisi operator tidak boleh
berada pada bidang perputaran roda gerinda. Beberapa langkah keselamatan kerja
mesin gerinda antara lain :
a. Selalu periksa kondisi roda gerinda dari
keretakan. Ketuk roda
gerinda dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember
beararti ada keretakan.
b. Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan
tabel kecepatan pada mesin tersebut.
c. Pastikan benda kerja, kepala lepas,
pencekam dan peralatan yang lain sudah pada posisi yang benar.
d. Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis
kerja dan benda kerjanya.
e. Jangan memakankan (to feed) terlalu cepat benda kerja
antara dua senter kemungkinan akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja
dan roda gerindanya.
f. Stop seluruh motor penggerak sebelum
mengatur atau menyetel mesin gerinda.
g. Ketika mengasah roda gerinda (dressing /
truing) pastikan intan pengasah terletak pada posisi
yang kuat dan benar.
h. Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama
benda kerja sedang digerinda.
i. Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan
roda gerinda diundurkan atau dijauhkan agar tidak mengganggu pemasangan.
j. Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang
dan terjurai, kalung, dan perhiasan lainnya yang memungkinkan jatuh atau
tersangkut selama kerja gerinda.
k. Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam
keadaan hidup, pastikan mesin mati pada saat meninggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar